Monday, September 18, 2006

Definition of Madness

Selesai sudah program trainingku selama 3 hari di akhir minggu yang lalu. Successful Project with PRINCE2 training tepatnya; sebuah training yang diberikan perusahaanku agar kita dapat memimpin sebuah project dengan seksama dan sukses ala certified training bernamakan Prince2.

Salah satu hal yang menggelitik hatiku adalah tentang suatu ungkapan yang dilontarkan oleh sang guru. Seorang onthology (kalau tidak salah merupakan suatu askep dalam sosial dan anthropology), seperti penulis kegemaranku Paulo Coelho. Beliau melontarkan suatu ungkapan yang diam diam aku simpan di dalam hatiku.

The Definition of Madness, is keep doing a same thing with a same way or method but expecting a different results

Tak sadar kalimat tersebut tersimpan dilubuk hatiku. Aku renungkan dan aku hubungkan dengan kegalauan hatiku, dengan keterikatan dosa-dosa yang rasanya sulit sekali aku halau dari hidupku.

Yes, it is madness. Kalau boleh aku katakan, aku mengindap penyakit gila; karena aku mengharapkan suatu hasil yang berbeda walau aku tetap melakukannya dengan cara yang sama. Aku yang selalu berceloteh mau terbebas dari segala kedosaanku tapi tetap saja kesehariannku tidak menunjukkan sikap yang mau terbebas dari segala keterikatanku.

Ingin teman sepekerjaku lebih berkarya dan aktif tapi aku tidak melakukan sesuatu yang baru yang menunjukkan sikap yang bermutu.

Aku rasa ini yang dimaksud oleh Rasul Paulus saat ia menuliskan suratnya kepada umat di korintus (1 Kor 9: 20 – 23):

„Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.

Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah.


Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya“

Paulus telah mengalahkah madness di dalam dirinya sehingga ia dapat mengalahkan madness di setiap umat yang telah ia bawa untuk mengenal Yesus sang raja. Paulus melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar sebuah madness, tapi ia melakukan sesuatu untuk mencapai greatness

Yes, Greatness, supaya ia dapat mengambil bagian di dalam injil, di dalam Kristus.

I think I need to find another way to break my madness
Are you mad enough to break your madness?

God Bless,Kwang

No comments: