Tuesday, August 08, 2006

MAT 13:52

MAT 13:52
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
(ALKITAB TERJEMAHAN BARU)

Dalam hati aku berkata; ugh Huseng kasih home-worknya susah bener :) Ngga mungkin aku mampu membagikan apa yang aku dapatkan dari firman ini tanpa membaca seluruh pasal dan perumpamaan-perumpaan lainnya. Tapi apa hendak dikata; terlanjur bilang iya dan aku harus komit pada janjiku tersebut :)

Yok, kita mulai.

Berbicara tentang Kitab Matius terutama tentang pasal 13, tentu kita ingat akan perumpamaan perumpamaan yang Yesus bicarakan di dalamnya. Dari perumpamaan seorang penabur (Ayat 3 - 9); perumpamaan biji sesawi (Ayat 31 - 32) dan juga perumpamaan tentang ragi (Ayat 33).

Yesus juga menjelaskan mengapa Ia menggunakan perumpamaan saat Ia ditanya oleh murid-muridNya. Kalau kita baca perumpamaan-perumpamaan tersebut; kepada siapakah semua perumpamaan itu dimaksudkan? Kepada murid-muridNya atau kepada Ahli Taurat (Orang orang Farisi)?

Ayat 13:11 mengatakan "Kepadamu (read: pengikut Yesus saat itu) diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak". Ayat ini menjawab bahwa perumpamaan tersebut secara nyata ditujukan kepada Ahli Taurat (Orang Farisi) dan termasuk juga kita semua yang tebal hatinya, berat telinganya untuk mendengar dan matanya melekat tertutup :)

Dalam arti, Yesus mengerti akan batas iman dan pengertian seseorang. Dia tau seberapa besar iman kemampuan untuk mengerti kebesaran dan misteri KASIHNya. Ini menjelaskan mengapa pengalaman hidup setiap manusia itu berbeda-beda; karena Tuhan mengijinkan semua itu terjadi seturut kemampuan dan pengertian mereka.

Dalam semua perumpamaan ini kita juga melihat kebesaran Tuhan untuk mengingatkan kita bahwa kita juga HARUS sadar dan senantiasa berjaga-jaga. Mungkin saat ini banyak dari kita yang merasa kalau kita sudah 'aman'. Kita sudah rajin ke gereja; kita sudah rajin berdoa; kita sudah rajin membaca firman; kita melayani; dan semua yang baik deh.

Tapi yang menjadi pertanyaan apakah kita tahu mengapa kita ke gereja, mengapa kita berdoa, mengapa kita harus membaca firman, apakah kita mengerti arti firman yang kita baca dan untuk apa kita melayani?

Rajin ke gereja? apakah karena itu timbul dari kecintaan kita kepada Tuhan; atau hanya ikut teman dan rutinitas semata?

Rajin berdoa? apakah yang kita doakan hanya 3 orang saja? yaitu Me, Myself and I? sekedar wish list? ataukah doa kita lebih dari itu semata?

Rajin baca firman? apakah kita renungkan arti firman yang kita baca? sebab firman Tuhan tidak mengatakan kalau "bacalah firmanKu 3 Bab sehari; atau 1 bab sehari? tapi Firman Tuhan berkata, perkatakanlah dan renungkanlah siang dan malam (Yos 1:8)

Rajin melayani? apakah kita melayani hanya untuk ketemu teman; habis pelayanan beres langsung loe loe gue gue atau benar benar mengharapkan suatu pembaharuan budi bagi diri kita dan sesama yang kita layani?

Sebab kalau kita hanya melakukan itu semua untuk alasan yang muluk-muluk dan untuk kemegahan diri semata; maka kita akan mudah hancur dan hilang arah sebab disekeliling kita ada banyak ‘lalang’ yang siap menelan kita. Dan akhirnya kita terhilang (walau dari mata dunia kita adalah manusia yang rajin berdoa, ke gereja, melayani, dll) dan dibakar bersama ‘lalang’ tersebut.

Karena itu jangan aneh ada banyak hamba Tuhan yang merasa dirinya suci dan baik tapi sebenarnya tidak membawa pembaharuan budi (seperti sharing Huseng sendiri sebelumnya)

Puji Tuhan di tempat kudusNya!! Melalui Mat 13; Yesus kembali mengingatkan kita akan semua ini.

Dan Yesus rangkumkan semuanya melalui Ayat 52.

Menurut pengertianku yang terbatas ini; Matius 13:52 MENEGASKAN kembali arti semua perumpamaan yang diberikan Yesus yaitu tentang sesuatu yang telah aku sharingkan sebelumnya. Tentang Pembaharuan Budi!

Alkitab Kabar Baik (BIS) menulis begini:
Mat 13:52 - Lalu Yesus berkata, "Itu sebabnya setiap guru agama yang sudah menjadi anggota umat Allah, adalah seperti seorang tuan rumah yang mengeluarkan dari tempat hartanya barang-barang baru dan lama." (BIS – ALKITAB KABAR BAIK)

Alkitab Terjemahan Lama berkata begini:
Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Sebab itu, tiap-tiap ahli Taurat, yang menjadi murid pada hal kerajaan surga, ialah seumpama seorang tuan rumah, yang mengeluarkan daripada hartanya yang tersimpan barang yang baharu dan yang lama." (ALKITAB TERJEMAHAN LAMA)

Dan BIBLE IN BASIC ENGLISH berkata begini:
And he said to them, For this reason every scribe who has become a disciple of the kingdom of heaven is like the owner of a house, who gives out from his store things new and old.
(BIBLE IN BASIC ENGLISH)

“For this Reason”, “Itu sebabnya”, dan “Sebab itu”, menunjuk kepada apa?

Kalau kita lihat ayat 44; jelas sekali Yesus menunjuk kepada total perubahan budi sang penemu harta terpendam. Atau ayat 47; yaitu suatu pembaharuan budi sang penemu mutiara.

Bahwa kita harus benar benar ‘menjual’ atau melepaskan pola pikir kita yang lama yaitu pola pikir yang hanya mementingkan 3 orang (Me, Myself and I); pola pikir yang selalu mengandalkan kuat gagah sendiri; atau pola pikir yang negative dan menomor duakan Tuhan kita.

Kita harus tinggalkan semua itu dan mengejar harta terpendam; mutiara yang paling berharga yaitu Kerajaan Surga.

Kalau boleh aku terjemahkan, Mat 13:52 bagi saya berkata seperti ini:
Lalu Yesus berkata,”Itu sebabnya mengapa kamu semua yang sudah menjadi anggota umat Allah, yang telah merasakan kebesaran kasih dan karuniaNya; haruslah menjadi seperti seorang tuan rumah yang merelakan segala miliknya untuk mengejar mahkota tertinggi yaitu Kerajaan Allah"

Suatu pembaharuan budi yang membuat kita selalu aware akan sekeliling kita dan menularkan kekristenan kita
Suatu pembaharuan budi yang membuat kita selalu berjaga-jaga akan iblis disekeliling kita (dalam doa bersama, komunitas, cell group)
Suatu pembaharuan budi yang membuat kita semakin intim dengan Tuhan kita (dalam doa pribadi).

Semua pengertian kita hendaknya diperbaharui bahwa hanya satu fokus yang ada; yaitu TUHAN saja.

So, sudahkah kita memiliki pengertian yang baru? Sebab dengan memiliki pengertian yang baru; dan kepercayaan kita maka akan banyak mujizat yang Tuhan lakukan di tengah-tengah kita.

Jangan sampai kita terbelenggu dengan pola pikir kita yang lama; yang dikuasai oleh luka hati masa kecil; dendam kepada orang lain atau pikiran yang alakadarnya (segitu cukuplah) saat kita melayani atau membagikan firman Tuhan.

Hendaknya kita berubah! Minta pembaharuan budi dari Yesus Tuhan kita; supaya kita tidak kecewa dengan dunia dan membatas mujizat Tuhan di tengah-tengah kita (Mat 13: 57-58)

Semoga anda diberkati

God Bless,
Kwang

No comments: